''Beu... !! KARIB meunang deui-menang deui Agustus ieu kawasna, jadi sieun ngalawanna géh da kararompak sponsorna oge...!!'' Kata mereka yang memberikan salut pada pendukung KARIB, yang memang benar-benar kompak ternyata.
Kekompakan adalah selalu menjadi kunci
& ciri suatu wilayah atau daerah, dan kekompakan selalu menguatkan suatu organisasi.
''Sekarang ceritanya bulan Ramadhan nich ya...!! kita biasanya ada suatu forum ceramah tamah setiap 2 hari dalam seminggu, forum atau organisasi kerohanian tersebut adalah 'KURMA' Kumpulan Umat Remaja MAsjid katanya. Terus ada surat undangan untuk remaja putra-putri, pemuda-pemudi, mulai dari tingkat SMP yang kita undang pada waktu itu, & tidak lupa pula para pematerinya kita undang. Pada waktu KURMA edisi ke dua itu susunan kepanitiaannya adalah :
Panitia kali itu sudah siap dan surat undangan di sebar secara merata.
Tapi.... pada tiba waktu hari HA, kenyataannya yang datang untuk hari pertama-akhir hanya 9,5 % -1,2% dari seluruh remaja, pemuda-pemudi kp. Cibeureum, angka tersebut sudah termasuk orang yang tengah sibuk dengan aktivitas yang tidak dapat ditinggalkannya, & pihak KURMA pun memakluminya.
Tapi ini mana kekompakannya?, yang katanya orang Cibeureum mah kararompak''.
Ternyata mereka lebih memilih jalan-jalan ''ngabubur beurit'' dengan motor gaulnya, pacarnya, & tektek bengeknya, duch... mending ngabuburit siah, ramé jeung téréh ka magribna' cenah ceuk setan botak meureun ngaharewos ka fikiranna.
Padahal jika difikir, hanya 2 kali ieuh dalam seminggu.
Yang lebih parah p***t***nya ada yang gak pernah hadir, katanya ''pangajianmah sama saja disini juga''. weuh. . . ini yang bikin egois, mementingkan diri & tidak kompak, berarti sudah tidak mendukung kekompakan. Lagian siapa yang mau pangajian, KURMA mah mengadakan forum diskusi, bertukar fikiran, berjajak pendapat, membikin pertanyaan, supaya si anggotanya hidup & bisa belajar bicara didepan khalayak, setelah pemateri memberikan arahan temanya.
inimah jangankan bicara di depan jutaan lautan manusia, didepan 5 & setengah manusiapun bagaimana mau bisa, toh gak belajar.
JADI MANA KEKOMPAKANNYA ?
Betul tuh....!!
BalasHapusbelum dikatakan kompak jika ada salah satu kegiatan yang ditinggalkan. . .
.
:-(
satuju. nu ngahadiran ngan 6 urang. isin k RK
BalasHapus