AGAR anda tahu dan semakin jelas motif-motif apa saja yang menjadi andalan Batik Banten di bawah ini penjelasan untuk Anda. Tentu dari penjelasan ini Anda bisa memilih motif apa yang cocok untuk Batik Banten pilihan Anda.
Motif Sabakingking : Motif dasar berupa segi empat dengan tumpulan dan sisi-sisinya yang berbulu, diberi variasi 3 warna. Nama Sabakingking diambil dari nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama kerajaan Banten (1552-1570).
Motif Mandalikan : Motif dasar berupa belah ketupat dengan bentuk bunga berada di tengah-tengah dalam sebuah bintang. Nama Mandalikan diambil dari nama gelar bagi pangeran Banten, yaitu Pangeran Mandalika.
Motif Srimanganti : Motif dasar berbentuk tumpal bergerigi ganda dan ceplok lingkaran serta setengah bulatan dalam lingkaran. Nama Srimanganti diambil dari nama ruang di keraton (Sri = Raja, Manganti = menanti) jadi yang dimaksud adalah pintu gerbang yang beratap yang menghubungkan keraton.
Motif Pasepen : Motif dasar persegi empat berbentuk bunga dan lingkaran polos berjajar empat buah. Nama Pasepen diambil dari nama sebuah ruang di keraton tempat Sultan bersemedi.
Motif Pejantren : Motif dasar berupa bunga cengkeh dalam lingkaran dengan variasi motif bunga-bunga setengah lingkaran dari motif dasar. Nama Pejantren diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai penenun.
Motif Pasulaman : Motif dasar berupa belah ketupat lingkaran yang berada dalam lingkaran segi empat. Nama Pasulaman diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai penyulam.
Motif Kapurban : Motif dasar berbntuk ketupat dengan hiasan berupa bunga. Nama Kapurban diambil dari nama gelar pangeran Banten, yaitu Pangeran Purba.
Motif Kawangsan : Motif dasar berupa bunga bergerigi, variasi motif berbentuk daun dan buah dengan motif dasar berupa belah ketupat dan lingkaran polos. Nama Kawangsan diambil dari nama gelar pangeran Banten, yaitu Pangeran Wangsa.
Motif Pamaranggen : Motif dasar belah ketupat dengan bunga yang berada di tengah-tengahnya, memiliki variasi motif semacam sayap kupu-kupu. Nama Pamaranggen diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai pembuat keris.
Motif Surosowan : Motif dasar tumpul bergerigi dengan hiasan bunga. Nama Surosowan diambil dari nama keraton kesultanan Banten, Keraton Surosowan yang berasal dari kata Suro dan Sowan yang berarti tempat untuk menghadap.
Motif Pancaniti : Motif dasar belah ketupat berbentuk bungan dan lingkaran polos yang berada di tengah-tengah bunga matahari. Nama Pancaniti diambil dari nama tata ruang keraton dalam lingkungan istana tempat raja menyaksikan pelatihan para prajurit.
Motif Datu Laya : Motif dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam pigura sulur-sulur daun. Nama Datu Laya diambil dari nama tempat tinggal pangeran yang berasal dari kata Datu = pangeran dan Laya = residen. (desty eka putri)
(Radar Banten, 30 Maret 2010)
Rabu, 07 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar